Nama Marilyn Monroe pasti tak asing lagi di telinga kita. Wanita kelahiran Los Angeles tanggal 1 Juni 1926 ini memang dikenal sebagai bintang yang fenomenal. Ia tak hanya dikenal sebagai seorang aktris tapi juga penyanyi serta model papan atas. Bahkan sosoknya jadi simbol seks paling populer pada abad ke-20.
Wanita yang bernama asli Norma Jeane Mortenson ini ternyata punya masa kecil yang penuh luka. Di balik kehidupan dewasanya yang penuh sensasi, ternyata masa kanak-kanaknya menyimpan banyak kenangan buruk. Bahkan pada tahun 1954 ia pernah membuat pernyataan, “I was never used to being happy, so that wasn’t something I ever took for granted. You see, I was brought up differently from the average American child because the average child is brought up expecting to be happy.” Seperti apa kehidupan masa kecilnya? Langsung saja kita telusuri kisahnya di sini.
1. Saat Kecil, Marilyn yang Bernama Asli Norma Jeane Tak Mendapat Kasih Sayang Ayah
Marilyn lahir dari rahim seorang wanita bernama Gladys Baker Mortenson. Gladys ini berprofesi sebagai film cutter di Consolidated Film Industries. Marylin lahir dengan nama Norma Jeane Mortenson. Gladys memberi nama itu setelah terinspirasi dari sosok Norma Talmadge, seorang bintang yang sangat populer di awal tahun 20an.
Norma Jeane tak mendapat kasih sayang seorang ayah di masa kanak-kanaknya. Tak ada sosok ayah yang membesarkan, melindungi, apalagi mencintainya. Meskipun di akte kelahiran Norma Jeane tertulis nama Edward Mortenson, suami kedua Gladys sebagai ayahnya tapi banyak penulis biografi yang meyakini bahwa ayah kandung Norma Jeane adlah C. Stanley Gifford. Gifford juga bekerja di Consolidated Film Industries tapi meninggalkan Gladys begitu tahu kalau Gladys hamil.
2. Gladys Tak Bisa Sepenuhnya Merawat Norma Jeane Saat Masih Bayi
Saat masih bayi, Norma tak sepenuhnya dirawat oleh Gladys. Norma diasuh oleh Ida dan Wayne Bolender di Hawthorne, California. Hidup saat itu sangat sulit bagi Gladys. Sebelumnya, Gladys sudah punya dua anak, Berniece dan Hermitt Jack, dari pernikahannya yang pertama dengan Jack Baker. Namun, kedua anaknya dibawa jack dan mereka pindah ke Kentucky sebelum akhirnya ia menikah lagi dengan Edward Mortenson.
Gladys akan membayar lima dolar per minggu pada keluarga Bolender atas jasanya merawat Norma Jeane. Setiap hari Sabtu, Gladys akan mengunjungi Norma Jeane. Alih-alih mengingat Gladys sebagai ibu, Norma Jeane mengingatnya sebagai “wanita berambut merah”.
3. Marilyn Kecil Sering Pamer Kalau Ayahnya adalah Clark Gable
Suatu hari Marilyn kecil bertanya pada ibunya siapa pria yang ada dalam foto yang digantung di dinding. Gladys lalu bilang kalau pria itu bernama Clark Gable dan itulah ayah Marilyn. Clark adalah seorang aktor terkenal berkebangsaan Amerika Serikat yang memenangkan Academy Award. Ia berkarier di dunia film sejak tahun 1924 hingga 1960.
Marilyn kecil pun sering pamer dan bilang pada teman-teman sekolahnya kalau ayahnya adalah Clark Gable. Namun, Marilyn yang memiliki nama baptis Norma Jane Baker ini tak pernah bertatap muka langsung dengan Clark Gable. Saat remaja, ia pernah mencoba untuk menelepon Clark. Saat ia mengenalkan dirinya sebagai “Norma Jeane, putri Gladys,” orang yang menerima teleponnya langsung menutup teleponnya.
4. Tahun 1935, Norma Jeane Dibawa ke Panti Asuhan
Suatu pagi bulan Januari tahun 1935, Gladys yang mengalami depresi parah kehilangan kontrolnya. Sepasang suami istri yang menyewa sebagian rumahnya akhirnya menelepon sahabat terdekat Gladys, Grace McKee. Tapi yang terjadi kemudian sungguh memilukan. Ada yang melaporkan bahwa Gladys malah mencoba membunuh Grace dengan pisau dapur. Akhirnya, Gladys dibawa ke rumah sakit, pertama ke Los Angeles General Hospital lalu ke Norwalk.
Pasangan suami istri yang menyewa rumah Gladys (yang tak diketahui namanya) itu kemudian mengasuh Norma Jeane selama setahun. Sampai akhirnya pasangan suami Istri itu harus kembali ke Inggris dan Norma Jeane tinggal bersama tetangganya, keluarga Harvey Giffens. Giffen mencoba untuk mengadopsi Norma Jeane tapi Gladys tak mengizinkan. Sampai ketika keluarga Giffens pindah ke Mississipi, Grace McKee jadi wali sah Norma Jeane. Hanya saja karena Grace tak bisa memenuhi kebutuhan Norma Jeane secara finansial, akhirnya tanggal 13 September 1935, Grace mengirim Norma Jeane ke panti asuhan, Los Angeles Orphans Home Society.
5. Hidup di Panti Asuhan Membuat Hidup Norma Jeane Makin Tak Bahagia
Dalam sebuah wawancara tahun 1962, Norma Jeane mengungkapkan ia masih ingat betul reaksinya ketika masuk panti asuhan saat masih kecil dulu. “Aku mulai menangis, ‘Kumohon, kumohon jangan menyuruhku masuk. Aku bukan anak yatim piatu, ibuku belum meninggal. Aku bukan anak yatim piatu, hanya saja ibu sakit dan berada di rumah sakit dan tak bisa mearawatku. Kumohon jangan menyuruhku tinggal di panti asuhan’,” paparnya.
Norma Jeane yang kemudian berganti nama menjadi Marilyn Monroe ini sering membuat lukisan kelam yang menggambarkan penderitaannya tinggal di panti asuhan selama dua tahun. Marilyn mengaku ia harus mencuci 100 cangkir, 100 piring, dan 100 pisau, sendok, dan garpu tiga kali sehari, tujuh hari seminggu. Atas jasanya itu, ia hanya diupah lima sen per bulan. Namun, yang diceritakan oleh Marilyn ini sempat dibantah oleh pihak panti asuhan. Marilyn saat itu menurut pengakuan mereka diperlakukan dengan baik. Hanya saja ada kemungkinan perasaan Marilyn yang kesepian dan merasa terbuang itulah yang membuatnya merasa diperlakukan dengan buruk di panti asuhan.
Disebutkan di masa kanak-kanaknya, Marilyn pernah mendapatkan pelecehan seksual. Menurut pengakuan Marilyn, ia pernah dilecehkan bahkan diperkosa di kamarnya oleh kenalan keluarganya atau penyewa rumah di rumah tempat ia diasuh. Meskipun detail kisah masa kanak-kanaknya simpang siur, tapi ada kenyataan jelas kalau Marilyn pernah mengalami pelecehan seksual saat masih kecil dan pengalaman itu terus menghantuinya seumur hidupnya.
TONTON VIDEO BERIKUT
0 Response to "Kisah Hidup Marilyn Monroe, Boomsex Hollywood Yang Tersohor"
Post a Comment